Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Sahabat ini
adalah karya terakhir W.S Rendra .. sebuah puisi yg melahirkan perenungan di
dalam diri kita ... Selamat Menikmati ...
- Renungan Indah -
Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku ..
Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya ..
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya ..
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya ..
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya ..
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku ?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan
untuk milik-Nya itu ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan
milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan
itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
..
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai
petaka ..
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk
melukiskan kalau itu adalah derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok
dengan hawa nafsuku ...
Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku ...
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti
matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita
menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku ....
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan
kekasih ..
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai
keinginanku ...
Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya
untuk beribadah...
... “Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan
keberuntungan sama saja” ...
(Puisi terakhir Rendra yang dituliskannya diatas
ranjang RS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar