Rapid application development (RAD)
atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan
perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD
menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat.
Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid
application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam
mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem
dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan
(requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan
kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final.
Penerapan
Model RAD mengadopsi model waterfall dan
pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan :
1.
Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan
prosedural).
2.
Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah
ada.
3.
Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4.
Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel
tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem
yang dibangun.
Jika kebutuhan yang diinginkan pada
tahap analisis kebutuhan telah lengkap dan jelas, maka waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan secara lengkap perangkat lunak yang dibuat adalah berkisar
60 sampai 90 hari. Model RAD hampir sama dengan model waterfall,
bedanya siklus pengembangan yang ditempuh model ini sangat pendek dengan
penerapan teknik yang cepat.
Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa
modul dan dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang hampir bersamaan dalam waktu
yang sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan setiap tim
mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda. Sesuai dengan pembagian modul
sistem.
Contoh Diagram RAD
Kelebihan
1.
Hasil pengembangan bisa lebih cepat.
2.
Memerlukan biaya yang lebih sedikit.
3.
Mementingkan dari segi bisnis dan teknik.
4.
Berkonsentrasi pada sudut pandang user .
5.
Menyediakan kemungkinan perubahan secara cepat sesuai permintaan user.
6.
Menghasilkan jarak kesesuaian yang kecil antara kebutuhan user dan
spesifikasi sistem.
7.
waktu, biaya, dan effort minimal.
Kelemahan
Beberapa hal (kelebihan dan kekurangan)
yang perlu diperhatikan dalam implementasi pengembangan menggunakan model
RAD :
1.
Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk proyek
dengan skala besar.
2.
Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar.
3.
Model RAD memerlukan komitmen yang kuat antara pengembang dan pemesan, bahkan
keduanya bisa tergabung dalam 1 tim
4.
kinerja dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat menjadi masalah manakala
kebutuhan-kebutuhan diawal proses tidak dapat dimodulkan, sehingga pendekatan
dengan model ini kurang bagus.
5.
sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
6.
penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses sangat
diperlukan dan ini memerlukan kerja keras.
7.
proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi
8.
risiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.
Sumber :
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Rapid_Application_Development
Tidak ada komentar:
Posting Komentar